RESENSI NOVEL SPRING IN LONDON
SPRING
IN LONDON
Spring In London
merupakan salah satu karya novelis Ilana Tan dalam tetraloginya. Novel ini
dirilis setelah penerbitan Summer in Seoul, Autumn in Paris, dan Winter in Tokyo.
Novel – novel Ilana ini menceritakan kisah di empat negara yang berbeda dengan
musim yang berbeda pula. Spring in London memiliki keterkaitan dengan novel –
novel sebelumnya dalam tetralogi tersebut.
Novel ini
menceritakan seorang Jo In Ho atau dengan nama panggungnya, Danny Jo, seorang
artis terkenal asal Korea Selatan. Awalnya, Danny diminta rekannya, Jung Tae
Wo, untuk menjadi model dalam video klip terbarunya. Di video klip tersebut,
Danny dipasangkan dengan Naomi Ishida, seorang artis dari Jepang. Naomi
memiliki masa lalu yang kelam sehingga ia berusaha menjauhi pria – pria yang
hendak mendekatinya. Danny pun merasa aneh dengan sikap Naomi kepadanya,
padahal tak ada niat untuk mencelakai gadis itu. Namun Danny berusaha mendekati
Naomi secara perlahan, dan hubungan mereka pun menjadi lebih baik.
Suatu hari Naomi
bertemu dengan Kim Dong Min, seseorang dari masa lalunya, di sebuah pesta.
Akibat pertemuan itu, rahasia Naomi pun terkuak, ternyata kakak Danny Jo pernah
melakukan pelecehan seksual padanya. Naomi pun menjadi malu dengan kondisinya
dan menjauhi Danny. Ia pun memutuskan pulang ke negaranya untuk menenangkan
pikiran.
Setelah dua tahun
berlalu, Danny mencoba mencari tahu keberadaan Naomi yang tanpa kabar setelah
ia menghilang dari kehidupan London. Danny mengunjungi negara asal Naomi dan
berusaha mencari tahu alamat di mana gadis pujaannya itu tinggal. Ia benar –
benar mengharapkan jawaban atas cintanya selama ini. Setelah ia mengetahui
alamat Naomi tinggal, ia melihat seorang gadis yang tengah berdua dengan
seorang laki – laki, ia mengira gadis itu adalah Naomi. Ternyata gadis yang
dilihatnya tersebut adalah saudara kembar Naomi.
Tawaran Anna Jo,
kakak perempuan Danny, pada Naomi untuk menjadi model iklan produk pakaian
terbarunya disanggupi Naomi untuk dapat bertemu kembali dengan pria asal Korea
Selatan tersebut. Setelah dua tahun berpisah mereka dapat bertemu kembali.
Cerita dalam novel
ini menarik dengan gaya bahasa yang disajikan ringan dan alur yang mudah
dimengerti. Penggambaran setiap tokoh yang apik dan detail menjadi keunggulan
dalam novel ini sehingga pembaca mudah dalam memahami setiap karakter tokoh.
Kelemahan dalam
novel ini adalah banyaknya salah pengetikan atau penempatan kata yang kurang
ideal. Selain itu meskipun setting novel terdapat di Kota London, namun London
kurang tereksplor dengan baik. Penulis hanya menambahkan beberapa tempat
terkenal di London seperti Bukingham Palace, London Bridge, dan London Eye.
Banyaknya tokoh yang memiliki nama Korea membuat novel ini tidak seperti berada
di London. Spring in London juga memiliki alur cerita yang mudah ditebak oleh
pembacanya.
Kesimpulannya,
Spring in London merupakan novel yang akan membuat Anda tersenyum saat
membacanya. Kisah cinta yang romantis namun dibumbui dengan konflik yang cukup
rumit adalah daya tarik dari novel Spring in London. Untuk Anda pencinta novel
romansa dengan kisah yang ringan maka novel Spring in London wajib untuk Anda
baca.
Komentar
Posting Komentar